Goa Kreo - Waduk Jatibarang, Bibit Wisata di Semarang
Tuesday, July 22, 2014Kapan terakhir ke Goa Kreo?
Pada jaman dahulu kala... (backsound laskar pelangi) ketika itu saya masih pakai celana pendek, kaos oblong, sarung melingkar di pundak dan peci miring nemplok di kepala. Jadi setiap bulan puasa, Jalan pagi setelah sholat subuh selalu menjadi rutinitas anak gaul pada waktu itu. Jalan bergerombol sambil perang petasan antar kampung, bahkan ada yang memodif paralon menjadi seperti bazoka untuk saling serang sepanjang Jalan dari Gunungpati - Kandri. namun sekarang sudah jauh beda.
Dalam ingatan saya, jalannya jauh, kalau jalan kaki sekitar 2 jam dari Gunungpati, naik turun bukit, namun kita semua senang riang gembira jalan sampai ke sana. tapi itu dulu ketika saya masih memakai topi Tut Wuri Handayani warna merah, sekarang sudah beda, iya beda, kamu berubah!. Sekarang Jamannya Presiden SBY, mana ada anak-anak yang mau jalan kaki sejauh itu, Sekarang tinggal mancal gas, 15 menit sampai.
Mungkin pengunjung di sini selalu bertanya tanya, Kenapa dinamai "Goa Kreo" dan Kenapa monyet monyet di sini tidak pergi? ke desa sebelah, tempat dugem, rental playstation atau warnet misalnya? malah tetap tinggal mendiami dan beranak pinak di daerah ini? berikut ada kutipan sejarahnya:
Sejarah Goa Kreo |
Menurut saya, wisata di sini memang berbeda dari tempat wisata yang lain, di satu sisi merasa kagum dengan rencana penggabungan waduk dan wisata. Di sisi lain ada yang ketakutan. Kadang terdengar jeritan dari wanita yang histeris dicolek oleh monyet binal, senyum sok akrab dari monyet dengan gigi taring kuning yang panjangnya 4cm yang kadang bikin takut, tapi penasaran.
Ada spot menarik, di bukit paling tinggi terdapat monumen berbentuk kayu, tepat di atas goa. Namun dari banyaknya pengunjung sore itu tidak ada satupun yang menaiki bukit tempat monumen kayu selain saya, paling pol hanya sampai di Goa. Atau mungkin hanya saya saja yang terlalu gembira berada dalam kepungan monyet monyet dengan senyum dan tawa gigi kuning pada senja agak mendung hari minggu itu. bisa ditonton di video paling bawah.
Puluhan monyet bebas berkeliaran |
Sunset di atas bendungan Jati Barang |
Jembatan penghubung, satu satunya jalan menuju Goa Kreo |
Banyak sekali pemancing yang berada di tepian waduk, menikmati jorang yang mereka genggam, khusyuk menatap ujung bandul yang mengambang permukaan air. Entah apa yang mereka dapatkan, tapi mereka nampak begitu asyik sembari menunggu bedug magrib. Menikmati suasana dengan cara masing masing.
Wisata di Goa Kreo - Waduk Jatibarang nampaknya bakal lebih ramai kalau wahana air, kapal, perahu sudah resmi dioperasikan. Kamu patut merasa gagal sebagai orang semarang, kalau belum pernah mampir ke sini.
9 komentar
Aku terharu sambil senyum baca ini.. :D
ReplyDeleteTak share ya ke teman-teman seperjuangan yg ikut memikirkan terbangunnya waduk ini, slams..
wah wah, boleh ki...
Deleteaku punya bbrp photo masa pra hingga konstruksinya bendung jatibarang, tapi begitu jadi seindah ini malah belum kesampaian berkunjung lagi, bagus banget ya
ReplyDeleteya datang aja rame2 dan jangan lupa bawa ban TRAKTOR ntar kalo mandi/jeguran bisa muat orang sekampung.......hehehehehe ntar akunya bisa ikutan numpang naik ban ke tangah waduk...... hehehehe kayaknya kok mak nyus tenan.
Deleteoya, mba elvi kan ikut andil dalam pengerjaannya yak
ReplyDeleteayo mba ditiliki, terus caving di sana
di tuban juga ada goa yang bagus lho
ReplyDeletewih keren mas... saya baru pindah dari banjarmasin, sekarang di semarang tepatnya kedung mundu.. itu daerah mana yah mas?
ReplyDeleteitu di gunungpati mas.
Deletesemarang paling selatan
ijin share ya gan
ReplyDelete