wah..... sekarang lagi ngetrendd banget bisnis tanaman
atau bunga hias.... yang lagi hot hotnya tanaman Gelombang Cinta.. sebelumnya aku gak tau kaya apa si bentuknya>???
setelah aku telusuri, aku cermati, ditelaahh....ahhhhh.... tetep gak mudeng kenapa cuma kembang kaya gitu kok harganya sampe juta jutaan??? ternyata keistimewaannnya :
http://www.kebonkembang.info/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=26&artid=268
Gelombang cinta fenomenal
Menurut Didik, pedagang tanaman hias di Rungkut Tengah, tanaman jenis anthurium menjadi fenomenal karena daunnya lebar dan bergelombang. Tekstur tulang daun jelas dan tegas.
Pembiakan tanaman hias tersebut juga butuh waktu lama, untuk mendapatkan biji paling tidak 9 bulan.
Ketika biji mulai ditanam, batang dan daun mulai timbul setelah berumur 9 - 18 bulan. Untuk mendapatkan tanaman yang sempurna perlu diperhatikan media, sinar, dan kelembaban tanah.
Harga tanaman hias terutama jenis yang tengah digandrungi memang sering tidak realistis. Apalagi bagi kalangan yang bukan pecinta tanaman, kata Didik. Namun bagi kolektor, nilai tanaman hias berdasarkan perasaan dan naluri.
Tingginya harga tanaman hias membuat pedagang harus ekstra hati- hati terutama saat mengikuti pameran. Pasalnya, tanaman hias terutama yang sudah mencapai jutaan rupiah menjadi incaran pengunjung. Maka tak jarang ada tanaman hilang saat pameran.
Jadi, memang sulit dipatok, ujarnya sembari menambahkan anthurium gelombang cinta memang benar-benar fonomenal karena tidak hanya membuat kolektor kelimpungan, tetapi juga mampu menyihir masyarakat terutama yang gemar menanam berbagai jenis tanaman hias di halaman rumah.
Padahal, jenis tanaman hias yang unggul pada daun yang bergelombang tersebut tidak tahan sengatan matahari. Perlakuan terhadap anthurium dengan eforbia atau adenium sangat menyolok. Sebab, dua tanaman terakhir justru suka sengatan matahari sehingga lebih mudah perawatannya.
Memang, diakui Koko, pemilik Grace Nursery Gresik, perubahan tren pada tananam hias begitu cepat. Sekitar tahun 2004, yang booming jenis eforbia dan adenium. Bahkan adenium lokal bisa mencapai Rp 35 juta.
Apalagi permintaan tidak hanya dari wilayah Jawa Timur, tetapi Nusa Tenggara Barat (NTB). Hampir setiap dua minggu saya mengirim adenimum minimal dua truk ke NTB, ujarnya. Harga terjangkau
Menggilanya harga tanaman hias mendorong Koko untuk mengembangkan tanaman adenimun dan eforbia dengan harga terjangkau masyarakat luas. Misalnya, seharga Rp 5.000 hingga Rp 20.000 per batang. Alasannya, tidak semua pembeli tanaman hias gila akan jenis yang tengah merajai pasar.
Namun, ada konsumen yang cuma sekadar memiliki sehingga harga harus terjangkau semua kalangan. Kendati demikian, ada juga tanaman hias sejenis dengan harga Rp 2,5 juta per batang seperti jenis eforbia jenis chain of love (jalinan cinta).
Bagi Yoyok Sujatmiko, pedagang tanaman hias di Sukodono, Sidoarjo, sebagai pedagang dan kolektor, dia rajin mengunjungi pameran tanaman hias. Hampir semua jenis tanaman yang sedang ngetrend dimiliki. Saya siap jual jika tawaran sesuai, ujar Yoyok yang kini memburu anthurium jenis gelombang cinta.
Kekurangan bibit jenis tertentu juga salah satu pemicu melambungnya harga tanam hias. Dengan demikian, untuk mendapatkan tanaman hias dengan pertumbuhan yang pesat, secara rutin perlu pemberian fungisida, pestisida tiga kali seminggu, insktisida, dan vitamin B1.
Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya Tri Rismaharini, harga tanaman hias jenis tertentu memang cenderung tidak masuk akal. Cuma biasanya harga mahal untuk jenis tertentu tidak berlangsung lama karena perubahan begitu cepat.
Apalagi, pedagang pun semakin kreatif dengan memunculkan tanaman hias satu batang dengan tiga warna kembang atau beberapa jenis daun. Begitu jenis tanaman hias menjadi tanaman massal, seperti eforbia atau adenium, harganya pun langsung melorot. Minat warga Surabaya untuk mengembangkan tanaman hias di rumah terus meningkat sehingga begitu muncul jenis baru, harga pun langsung melambung, katanya.
Tingginya minat mengembangkan tanaman hias di rumah dan di kantor tercermin dari semakin banyaknya pedagang tanaman hias yang berkeliling di kompleks perumahan. Pedagang tersebut pun tidak ketinggalan membawa tanaman jenis baru yang tengah digandrungi masyarakat.
Para kolektor dan pedagang pun rutin bertemu memperbincangkan tanaman hias yang tengah diminati pasar. Pertemuan sesama kolektor atau pedagang dilakukan secara informal, dan setiap pertemuan muncul harga baru yang cenderung makin fantastis.
Di setiap ajang pameran pun para kolektor tak berhenti ber-buru jenis terbaru. Akibatnya, harga semakin sulit dikendalikan. Sementara pengunjung pameran tanaman hias bukan komunitas kolektor, hanya bisa menghela napas panjang saat memelototi harga yang tercantum pada vas. Wuih harga tanaman kok Rp 2 juta, ungkap Ria (35), seorang ibu rumah tangga saat mengunjungi bursa tanaman hias di UPN Veteran Surabaya.
Membeli tanaman hias memang tak sekadar memandang harga, tetapi proses pembiakan yang lama serta keunikan. Jadi, harga tanaman hias sangat bergantung selera. Membeli tanaman hias, tidak sekadar memandang harga, tetapi proses pembiakan yang lama serta keunikannya.
WAH enaknya kalo dah punya usaha,,, atau yg gak nyangka punya tanaman langka... temenku kemarin aja sampai ditawar 7juta.... alamak... bisa buat sangu keBALI kalo punya gituan...
atau bunga hias.... yang lagi hot hotnya tanaman Gelombang Cinta.. sebelumnya aku gak tau kaya apa si bentuknya>???
setelah aku telusuri, aku cermati, ditelaahh....ahhhhh.... tetep gak mudeng kenapa cuma kembang kaya gitu kok harganya sampe juta jutaan??? ternyata keistimewaannnya :
http://www.kebonkembang.info/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=26&artid=268
Gelombang cinta fenomenal
Menurut Didik, pedagang tanaman hias di Rungkut Tengah, tanaman jenis anthurium menjadi fenomenal karena daunnya lebar dan bergelombang. Tekstur tulang daun jelas dan tegas.
Pembiakan tanaman hias tersebut juga butuh waktu lama, untuk mendapatkan biji paling tidak 9 bulan.
Ketika biji mulai ditanam, batang dan daun mulai timbul setelah berumur 9 - 18 bulan. Untuk mendapatkan tanaman yang sempurna perlu diperhatikan media, sinar, dan kelembaban tanah.
Harga tanaman hias terutama jenis yang tengah digandrungi memang sering tidak realistis. Apalagi bagi kalangan yang bukan pecinta tanaman, kata Didik. Namun bagi kolektor, nilai tanaman hias berdasarkan perasaan dan naluri.
Tingginya harga tanaman hias membuat pedagang harus ekstra hati- hati terutama saat mengikuti pameran. Pasalnya, tanaman hias terutama yang sudah mencapai jutaan rupiah menjadi incaran pengunjung. Maka tak jarang ada tanaman hilang saat pameran.
Jadi, memang sulit dipatok, ujarnya sembari menambahkan anthurium gelombang cinta memang benar-benar fonomenal karena tidak hanya membuat kolektor kelimpungan, tetapi juga mampu menyihir masyarakat terutama yang gemar menanam berbagai jenis tanaman hias di halaman rumah.
Padahal, jenis tanaman hias yang unggul pada daun yang bergelombang tersebut tidak tahan sengatan matahari. Perlakuan terhadap anthurium dengan eforbia atau adenium sangat menyolok. Sebab, dua tanaman terakhir justru suka sengatan matahari sehingga lebih mudah perawatannya.
Memang, diakui Koko, pemilik Grace Nursery Gresik, perubahan tren pada tananam hias begitu cepat. Sekitar tahun 2004, yang booming jenis eforbia dan adenium. Bahkan adenium lokal bisa mencapai Rp 35 juta.
Apalagi permintaan tidak hanya dari wilayah Jawa Timur, tetapi Nusa Tenggara Barat (NTB). Hampir setiap dua minggu saya mengirim adenimum minimal dua truk ke NTB, ujarnya. Harga terjangkau
Menggilanya harga tanaman hias mendorong Koko untuk mengembangkan tanaman adenimun dan eforbia dengan harga terjangkau masyarakat luas. Misalnya, seharga Rp 5.000 hingga Rp 20.000 per batang. Alasannya, tidak semua pembeli tanaman hias gila akan jenis yang tengah merajai pasar.
Namun, ada konsumen yang cuma sekadar memiliki sehingga harga harus terjangkau semua kalangan. Kendati demikian, ada juga tanaman hias sejenis dengan harga Rp 2,5 juta per batang seperti jenis eforbia jenis chain of love (jalinan cinta).
Bagi Yoyok Sujatmiko, pedagang tanaman hias di Sukodono, Sidoarjo, sebagai pedagang dan kolektor, dia rajin mengunjungi pameran tanaman hias. Hampir semua jenis tanaman yang sedang ngetrend dimiliki. Saya siap jual jika tawaran sesuai, ujar Yoyok yang kini memburu anthurium jenis gelombang cinta.
Kekurangan bibit jenis tertentu juga salah satu pemicu melambungnya harga tanam hias. Dengan demikian, untuk mendapatkan tanaman hias dengan pertumbuhan yang pesat, secara rutin perlu pemberian fungisida, pestisida tiga kali seminggu, insktisida, dan vitamin B1.
Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya Tri Rismaharini, harga tanaman hias jenis tertentu memang cenderung tidak masuk akal. Cuma biasanya harga mahal untuk jenis tertentu tidak berlangsung lama karena perubahan begitu cepat.
Apalagi, pedagang pun semakin kreatif dengan memunculkan tanaman hias satu batang dengan tiga warna kembang atau beberapa jenis daun. Begitu jenis tanaman hias menjadi tanaman massal, seperti eforbia atau adenium, harganya pun langsung melorot. Minat warga Surabaya untuk mengembangkan tanaman hias di rumah terus meningkat sehingga begitu muncul jenis baru, harga pun langsung melambung, katanya.
Tingginya minat mengembangkan tanaman hias di rumah dan di kantor tercermin dari semakin banyaknya pedagang tanaman hias yang berkeliling di kompleks perumahan. Pedagang tersebut pun tidak ketinggalan membawa tanaman jenis baru yang tengah digandrungi masyarakat.
Para kolektor dan pedagang pun rutin bertemu memperbincangkan tanaman hias yang tengah diminati pasar. Pertemuan sesama kolektor atau pedagang dilakukan secara informal, dan setiap pertemuan muncul harga baru yang cenderung makin fantastis.
Di setiap ajang pameran pun para kolektor tak berhenti ber-buru jenis terbaru. Akibatnya, harga semakin sulit dikendalikan. Sementara pengunjung pameran tanaman hias bukan komunitas kolektor, hanya bisa menghela napas panjang saat memelototi harga yang tercantum pada vas. Wuih harga tanaman kok Rp 2 juta, ungkap Ria (35), seorang ibu rumah tangga saat mengunjungi bursa tanaman hias di UPN Veteran Surabaya.
Membeli tanaman hias memang tak sekadar memandang harga, tetapi proses pembiakan yang lama serta keunikan. Jadi, harga tanaman hias sangat bergantung selera. Membeli tanaman hias, tidak sekadar memandang harga, tetapi proses pembiakan yang lama serta keunikannya.
WAH enaknya kalo dah punya usaha,,, atau yg gak nyangka punya tanaman langka... temenku kemarin aja sampai ditawar 7juta.... alamak... bisa buat sangu keBALI kalo punya gituan...