"hai gadis gigi kelinci!!" sapaku penuh senyum kepada alif yang sedang menulis sesuatu disecarik kertas duduk dibangku sebelah, tetapi alif hanya menoleh cuek bebek tanpa ekspresi. Gadis ini memang unik, cerdas tapi agak tomboy!! dia suka manjat pohon jambu dibelakang rumah, gue mungkin kalah kalo saingan manjat.

Aku terus memandangi wajahnya, menatap matanya yang terpaku pada kertas putih di meja, mencuri-curi pandang ingin tahu apa yang sedang dia tulis. Cuma Sekali dia mebalas tatapan mataku dengan senyuman datar tanpa memperlihatkan gigi kelincinya "CUEKK SEKALEEE".

"Yak siapa yang bisa menjawab soal ini?" pak guru menuliskan sebuah pertanyaan di whiteboard  dan menyuru muridnya menjawab pertanyaan. Alif pun dengan ringan berjalan seperti kapas melayang kedepan kelas dan menuliskan jawaban di whiteboard.

Tanpa berkata-kata Alif menulis sesuatu di papan, dia menuliskan 3 jawaban yang menurutku agak aneh, yang pertama sedikit jelas susunan hurufnya masih bisa dibaca walau samar. Nomor kedua dia menuliskan kalimat agak panjang, namun dicoret-coret kembali jawabannya, yang aku heran saat dia menuliskan jawaban yang ketiga dia hanya mencoret-moret papan sampai tak berbentuk. Kenapa dia mencoret-moret papan sampai seperti itu, sedangkan ada penghapus disampingnya!

Setelah menuliskan di whiteboard, dia berpaling, menatap mataku dan tersenyum datar sama seperti senyumnya di meja tadi dan menghilang tanpa bekas. Apa sebenarnya yang ingin kamu sampaikan? apa yang tersirat dari pesanmu?

Yang tertinggal hanyalah bayangan yang tercetak jelas di langit-langit  mimpi. Mimpi, aku bertemu lagi dengan Alif dalam dunia mimpi setelah pemakamannya bulan Agustus 2009.


Terkait Tentang Alif :
-Bunga Untuk Alif
-Cinta Tukul (season 2)
-Cinta Tukul (season 1)