Bulan Pun Iri kepada Bintang
Sunday, March 20, 2011Jutaan gemintang menggantung dilangit alam semesta, begitu indah kumenatap sendirian dari atas balkon rumah. Bulan yang begitu terangnya pun iri melihat jutaan bintang bercengkrama. Iri karena Pandanganku hanya tertuju pada satu bintang yang bersinar dengan redupnya, bahkan terkadang bintang itu menghilang tersapu awan. tapi tak pernah beranjak dari singgasana malam.
Kuraih gitar kesayanganku, perlahan-lahan jemariku tergerak serasa dituntun memetik dawai gitar. Bibirku bersenandung lirih untaian syair sedih.
"a lonely road crossed another cold state line
miles away from those I loved purpose hard to find
while i recall all the word you spoke to me
cant help but wish that i was there back where i loved to be...."
Mataku tak sekalipun lepas menatap langit malam, Ingatanku kembali ke masa lalu yang meninggalkan kenangan begitu mendalam bagi hati dan jiwa. Tiba-tiba jariku membeku kaku terhenti memetik dawai gitar, kali ini tatapku tertuju hanya pada satu bintang, bintang utara yang bersinar terang. Bintang yang senantiasa kunantikan tiap malam menjelang, bintang pembawa harapan. Bintang utara yang sudah aku ukir abadi dengan namamu.
Wahai bintang utara yang selalu bersinar terang dibalik pekatnya langit malam, aku yakin kau tetap bersinar disana walau dunia di sekelilingku sangat gelap. Walaupun dirimu sudah tidak disisiku lagi, aku yakin kau selalu ada disana menemani langkah hidupku.
8 komentar
aminnnnn....
ReplyDeletekok dobel postingannya...?:D
ReplyDelete@lily : ya robbal alamint
ReplyDelete@fizer0 : iya nih double, tapi udah aku hapus yg baru
aa kenapa? putus ya? :(
ReplyDeletekata-katanya sih bagus, tpai koq sedih gini :(
ReplyDeletesemangat ya a'...sambut hari depan yg lebih indah.
@narti : egak, cuma keinget seseorang yg sudah pergi duluan
ReplyDelete@sda : semangiiitttt mbaa
Kakangmas Slamet Riyadi
ReplyDeleteJanganlah berputus asa apalagi sampe berputus kolor
jangan ya, karena nanti banyak yang lihat...kan malu
meski aku telah jauh darimu
namun ingatlah selalu utang-utangmu pada diriku
@itik : eh aku utang apa ya tik?
ReplyDelete*balang dompet*