Misteri GOA PINDUL Nglanggeran
Wednesday, June 15, 2011Horeeee perjalanan kali ini aku gak mabuk, cuma pusing sedikit, inget ya! cuma pusing dikit. Cara menangkal mabuk kali ini bisa dibilang manjur, aku sama sekali gak minum antimo, pakai jimat anti mabuk, pakai masker ijo rumah sakit, atau minum jamu tolak angin, tapi disepanjang perjalanan aku tidur di kursi belakang dan membuka AC Windows alias Jendela kaca mobil biar angin alami masuk. Satu kata "I hate Air conditioner".
Eniwey #abaikan soal mabuk tadi, Dalam ekspedisi kali ini saya berkenalan dengan teman baru penghuni Jogja Namanya Intan, seorang gadis cantik berjilbab satu-satunya ini kalau ketawa sambil merem. Doi berperan ganda sebagai pemandu goa. Konon katanya lagi nyari jodoh #eaaaaa.
Rizki, Gaban, Arsta dan Hasbi. 3 orang fotografer dan 1 model abal-abal yang lagi naik daun. WHATT THE!! Gerombolan cowok-cowok?!! sumpah saya bukan orang seperti itu, saya masih normal *gembok celana*.
Tunggu dulu, Ekspedisi petualangan didalam goa mungkin akan terasa lebay, jadi silahkan ke kamar mandi dulu *ngapain kek!*, tunggu!! belum!! kamu (yang baca) belum beneran ke kamar mandi, sana ke kemar mandi dulu terus balik lanjutin baca lagi.
Hari itu, Minggu 10 April 2011, waha basi ya!, kejadianya udah berabad-abad yang lampau. Berangkat pukul 8 pagi dari Jogja Expo Center menuju ke Gunung kidul. Hari itu menjadi hari bersejarah bagi kami bersebelas (tinggal nunggu peluit wasit buat Kick Off).
Kami dibekali 3 peralatan yang super mutakhir dan canggih untuk keamanan ekspedisi :
1. Sebuah baju pelampung yang warnanya menonjok, kebetulan saya suka warna orange.
2. Sepasang sepatu karet putih mirip sepatu bola tahan air tapi gak tahan silet *mainan cutter*
3. Sebuah Donat ukuran jumbo warna hitam, berasal dari Ban dalam truk yang berfungsi untuk mengapungkan bokong diatas air.
Kami dikawal 5 orang guide yang siap dorong-dorong kita dan Cerita ngalor ngidul tentang asal-usul sejarah goa pindul ini.
Air goa pindul berasal dari sungai bawah tanah yang berada dibawah bukit-bukit gunung kidul. Panjangnya sekitar 300 meter dengan Kedalaman air 7 meter, lebarnya 5 meteran dan jarak atap dengan kepala 3 meteran tergantung berapa lama hujan mengguyur *berdoa khusyuk semoga gak banjir*.
Diawal mulut goa saya sudah terkagum-kagum atas keindahan ciptaan Tuhan, ada sarang burung walet dimulut goa, kalelawar yang jumlahnya puluhan ribu menggantung diatas atap goa, matanya menyala terang seperti bintang dimalam hari. dan kita harus bersyukur bisa berbagi ruangan, udara dan bisa pipis bareng dengan kalelawar *tutup hidung tahan napas, mungkin kalelawarnya makan jengkol*.
Arus sungai goa ini tenang tapi pasti, Sempat kepikiran untuk melepas ban dan pelampung terus menyelam sampai dasar untuk mengukur kedalaman aslinya sendiri, tetapi aku urungkan niat karena masi pengen nikah dan masih pengen hidup. Jadi saya nikmati saja keindahan yang ada dipermukaan.
Stalagtit keperkasaan, bentuknya seperti p***s |
Stalakmit puting masih aktif, katanya kalau minum tetesannya akan menjadi subur bagi wanita *duh aku ikutan minum 2 tetes ik! hamil gak ya?!* |
Stalagmit dan stalagtit yang menyatu, menjadi yang terbesar ke-4 di dunia, butuh 5 orang untuk melingkarinya, bahkan celahnya hanya cukup dilewati satu orang saja. |
Sebelum pintu keluar, kita disuguhi pemandangan menakjubkan yang membelalak mata berdecak kagum. Lubang dilangit goa sekitar sepuluh meter memberikan cahaya diatas kolam, sinar matahari yang menembus atap terlihat seperti sorot lampu senter berukuran raksasa.
Sebenarnya kami gak akan bosan seharian menikmati keindahan didalam goa, tetapi rasanya sudah harus berakhir karena Mas Guide yang sigap, siap dan setia menemani kami terlihat lelah menunggu di pintu keluar. Setelah Keluar Pintu goa kita bisa mandi sekalian bersih bersih di bawah deburan bendungan sejak jaman belanda ini, kepala dan pundak jadi enteng, serasa dipijat alami.
Terimakasih buat semuanya, petualangan sehari di Goa Pindul ini, kita mendapatkan sesuatu yang tidak ternilai, tantangan baru, cerita baru, pengalaman baru dan tentunya sahabat-sahabat baru. Sampai jumpa di ekspedisi selanjutnya.
Foto by Mizan, Intan, Fian, Hars
10 komentar
@ayas : alhamdulilah baik pamannn
ReplyDeletewah... iya bagus tuh, nanti diajak juga ke gunung berapi nglanggeran
waduh asik tuh petualangannya. guanya keren ya
ReplyDeletemantap juga lokasinya ya gan
ReplyDelete@sang cerpenis : namaya gua pindul mba dijogja gunung kidul
ReplyDelete@raharja : manthappp
Wah, mantap dah! yang ambil foto hebat euy...Bang Pendi suka ngeliat foto yang no 4 dari bawah, mantap bener....
ReplyDelete@bang pendi : keren ya bang? itu modelnya aye bang.. yg motret temen aye
ReplyDeleteKalo pake dslr brani dibawa turun ke bawah g tuh?
ReplyDeleteKrn pintu kluarnya aja tirai air.bisa2 mati kameranya.
Btw pake kamera apa itu ambil gambarnya?
@anonim : "kamera apa ituh?" kita bawa drybag kok, jadi aman... kalo kecemplung ya resiko hehe
ReplyDelete@_@ Kereeeeeeen... Cerita2 baru tentang jalan2nya ditunggu bang.
ReplyDeleteTerimakasih untuk kunjungannya ya mas, mohon maaf bila ada layanan kami yang kurang memuaskan...
ReplyDelete