34KM, Mengelilingi Rawa Pening
Friday, December 07, 2012
"teklak tekluk teklak tekluk" itu bukan suara sepatu kuda, melainkan suara lutut kiri yang bergesekan antar tulang rawan dan urat yang tidak pada tempatnya.
2/12/2012 Saya angkat kaki setelah kilometer ke 8 jalan raya tuntang, tidak sanggup berlari lagi karena sepasang lutut berumur 1/4 abad ini tak kuat lagi menopang hentakan 60 kilo berat badan. Ekspedisi mengelilingi rawa pening akhirnya saya lanjutkan dengan jalan santai menyusuri rel kereta api yang sudah lama tidak terpakai (melihat dari karat dan rumput yang menutupi badan rel).
rel kereta api tuntang |
100% saya sadar, lutut kiri persendiannya tidak beres semenjak lari 5.6KM hari sabtu. Salah urat, kalo bahasa jawanya "kecetit", namun saya paksakan berlari dan alhamdulilah tumbang dengan sukses di polres tuntang.
Sepertinya Dewi fortuna belum mandi pagi ini, hingga keberuntungan menjauh dari saya. Kaki sudah tidak bisa diajak lari, ditambah dengan langit yang nampak muram membuat deretan gunung merbabu, merapi, telomoyo, perbukitan yang mengelilingi rawa pening, dan rawa pening hilang diselimuti kabut, jarak pandang pun berkisar antara 500 meter saja.
Ada yang menarik di sepanjang rel, ternyata saya #barutahu kalau sungai tuntang begitu ramai, banyak gubuk berbentuk rumah panggung sebagai tempat parkir motor para pemancing, pengumpul pupuk mengais lumpur berwarna hitam dari dasar sungai tuntang, Wanita setengah tua menjemur padi dan batang enceng gondok di atas terpal, dan ada juga anjing yang menggeram sok galak menggertak pelari kurang kerjaan seperti saya.
Depo Lokomotif Abarawa |
Sampai di Depo Kereta Api Abawara, tepat pada kilometer 16, saya menyerah terpincang di aspal. Kami istirahat cukup lama di Ambarawa, mengisi BBM di warung soto, mengambil foto bangkai lokomotif dan apapun yang sekiranya menarik untuk diabadikan dalam frame sebagai buah tangan selama palarian.
kebanyakan angkutan trayekambarawa - salatiga, tidak ada kernetnya |
"KALIAN GILA YA?" Dhave dan yafeth melanjutkan 20KM berikutnya menuju Salatiga melewati bukit cinta dan Pemandian alam Muncul dengan jalanan yang berkelok dan naik turun. Saya hanya dadah-dadah dari dalam angkot, duduk manis disebelah supir yang keheranan.
"2 orang itu temennya mas?"
"iya pak, lari mengelilingi rawa pening"
"wong edyann, kaya gak ada kerjaan aja, lari lari di siang bolong gini!"
"bhahaha iya pak, orang gila semua itu, lari 20KM lebih masih bisa ketawa dan meringis" (dilempar sepatu)
Saya turun dari angkutan umum, persis di depan kost tempat kami memulai pelarian tadi pagi. Sampai di pintu kost saya langsung terkapar pasrah, mendinginkan kaki dan mengeringkan keringat di atas lantai. Pengen tidur tapi tidak bisa memejamkan mata, gelisah sekaligus menahan tawa membayangkan wajah 2 teman saya yang masih keringatan berlari di jalan sambil diteriaki "orang gila".
33.5KM Endomondo by @dhave |
22 komentar
dicatet, 34 ya slam... :D
ReplyDelete34kilo kalo rutenya sama seperti yang saya lewati ya mas,
Deletejuooos..tenan..ki... kok..yo nunggang angkot..ki..juragane..jan..tega..tenan..wkk.wkk...
ReplyDeleteterpaksa om, lha dengkul sudah overheating
DeleteMekso tenan arek iki..
ReplyDelete*geleng-geleng kepala*
Iya ni mba, hasil mekso dengkulnya kuwalat
Deletekoe saiki lari to Slam? ^^
ReplyDeletelari dan basket, tapi yang jelas udah gak jomblo mas hehe
Deletebesok ikut turnamen saja :D
ReplyDeleteBoleh juga, tapi musti banyak latihan dulu
Deletewow..rawapening ? mbahrawa ? omahku hehehe....
ReplyDeleteimage sebelah endine rawa pening mas?
Deleterawa pening masih banyak eceng gondok gak ya?
ReplyDeletemakin banyak kayanya
Deleteojo dolan ng bukit cinta lho, ngko putus karo pacar e :p
ReplyDeleteuntung kemarin aku gak mampir kesana sama dhave #eh
Deletecuma lewat doang mba
G capek sob jalan 34 KM hehehe. aktifitas yang menyenangkan tuh. Mantap deh Postingannya. Salam sukses
ReplyDeletecapek mas, ada yg sampe mering dan kakinya mlintir juga
DeleteKeren banget bisa 34km? Apa abis menjalani perjalanan seperti ini nggak minta dipijit? Betis kayaknya seperti kaki gajah kalau aku lari sejauh itu.
ReplyDeleteYang paling enak saat ngisi BBMnya itu loh: SOTO!!
ReplyDeleteSalam Olah Raga Mas :-)
cuma bisa bilang....kalian sadis....
ReplyDeletehahaha dulu sadis, sekarang meringis kalungan dengkul
Delete