
Dhanang Puspita (dhave), saya mulai kenal dia sejak tersangkut dalam pembuatan buku "Relawan Merapi", buku tentang kisah para relawan saat erupsi gunung merapi. Dhave adalah penyumbang judul paling banyak dengan ide tulisan yang menurut saya paling unik dan berkesan paling dalam. Kemudian berlanjut saling koment di dinding facebook, menjadi silent reader blog multiplynya dan bertatap muka saat libur lebaran, saat itu dia cuma pakai kolor biru dan kaos lusuh habis nyangkul kebun di samping rumahnya.
Karena lapak multiply sudah almarhum, kini blog dengan artikel 500 lebih ini pindah rumah ke dhave.net. Isinya tidak jauh dari ilmu biologi, kegiatan pecinta alam, fotografi melengkung dengan andalan lensa mata ikan.. Bhahaha... Pria kurus berumur 30 tahun dari Kota Salatiga ini sudah seperti andrea hirata yang menulis di national geographic saja.
"kalau diam di rumah, saya malah stress mas" Ada ada saja ulahnya, selain produktif menulis di berbagai media, menekan tombol rana kamera canon dan playon di gunung, dia juga dosen S2 Biologi di Universitas Kristen Satya Wacana. Belum cukup? setiap weekend ada-ada saja acaranya, kadang juga harus konser di acara outbond, bergelayutan di pohon dan bebatuan seperti monyet, atau ujug ujug sudah update status dengan foto di pucuk gunung merbabu.