Curug Semirang Indah, namun Penghuni dan Pengunjungnya butuh Perhatian
Saturday, May 02, 2015“Awas anak-anak! AWAS! ada ikan Paus! ayo mentas” suara pak guru yang berjenggot nampak begitu putus asa, kehabisan akal untuk menyuruh muridnya diam. “hah! Paus? Eeeng...?” Suasana mendadak hening. Sedetik kemudian suasana kembali riuh ramai Kemriyik dengan suara keceriaan anak-anak yang asyik berlarian di bawah derasnya kucuran air terjun Semirang.
Ini pertama kali saya berkunjung ke Curug Semirang. Sering dengar namanya, tapi belum pernah mampir karena saking seringnya dilewati. Iya, saya mah emang suka gitu orangnya. Ibaratnya, seperti anak gadis jaman sekarang yang lebih suka nonton drama Korea sampai terisak tangis, daripada nonton sinetron Indonesia Ganteng Ganteng Sialan itu.
Pintu gerbang dan tempat membayar tiket masuk Semirang |
Dari alun alun Ungaran lurus aja ikut Jalan Soekarno-hatta sampai km 22. Kemudian belok kanan ke arah Kampus Keperawatan Ngudi Waluyo. di depan kampus, mata lurus aja ke jalan. Focus! gak usak plirak plirik atau tebar pesona deh. soalnya banyak mahasiswi idaman para mertua di sini. Fokus! Dari sini tinggal tarik gas sebentar menuju Desa Gogik. Kalau naik motor paling Cuma 5 menit saja.
Tiket masuknya murah, hanya Rp 5.000,- per orang. Ingat ya! ini perjalanan masuk hutan, bukan ke moll. Jadi jangan membayangkan bakal ada eskalator atau lift di sini, yang ada hanya jalan setapak sepanjang hampir 1 kilometer dan menyeberang sungai kecil untuk menuju air terjun. Jadi nyamankan kakimu dan bawa beban seringan mungkin.
Menurut saya, Air terjun memang tujuan utama, namun hal yang paling menarik dalam sebuah perjalanan ke curug Semirang adalah apa yang saya temui selama di perjalanan. Seperti orang-orangnya, hewan dan keanekaragaman pepohonannya. Di Semirang saya disuguhi banyak sekali pohon pohon besar yang membuat penasaran.
Entah sudah berapa kali saya mengangkat telunjuk dan menunjuk pepohonan besar yang unik.
"eh, lihat deh, pohon itu seperti punya kaki ya?".
"bukan mas, itu hidungnya!" sahut Nofi yang pagi itu tidak memakai kacamata dan poni yang habis disalon.
"mas slam, itu kok ada yang pasang tali buat gelantungan?" giliran nofi yang penasaran menunjuk pohon di seberang.
"bukan nof, itu akarnya!" mungkin sebaiknya kamu pakai kacamata saja nof hehehe... (batin saya)
(dari kiri) Arum dan Novi nampak kecil di belakang pohon |
Selain satwa, yang lebih menarik adalah Orang orang yang tinggal di sini. Salah satunya adalah Mbah Khoirul. Usianya mungkin sekitar 80an tahun, walaupun memakai tongkat dan berjalan lambat, namun masih kuat jalan kaki ke tengah hutan untuk menjaga kamar mandi. Dialah salah satu penduduk yang turut berperan dalam menjaga kebersihan di curug Semirang.
Pos Jaga mbah Khoirul. |
Sesampainya di air terjun dengan ketinggian sekitar 40 meter, bulir-bulir halus percikan air dan semilir angin menyapa membelai tubuh. Pepohonan hijau nan rimbun meneduhkan hati dan pikiran. Kaki kaki tanpa alas ini dimanjakan oleh gelitik pijitan dinginnya air yang mengucur deras. titik-titik air ini berubah jadi pelangi kecil bila disinari matahari.
"mau mainan air gak, kak slam?" tanya nofi. Ya tentu lah! kurang afdol kalau dolan ke air terjun tapi celana dalam belum basah. Mending ngiris brambang saja di rumah.
Kemudian saya bermain air sebentar dengan gerombolan anak anak SD yang sedang berwisata alam. bhahaha... abaikan pak guru yang berjenggot sejenenak. Tenang saja, di sini gak ada ikan paus.
Namun, sangat disayangkan. Di balik keindahan wisata alam Curug Semirang ini masih saja ada yang tidak peduli dengan kebersihan. Paling tidak, kalau tidak mau membersihkan sampah, jangan meninggalkan sampah apapun. karena saya tidak menemukan ada satu pun tempat sampah disediakan pengelola di sekitar air terjun. Mungkin bertujuan supaya tidak nyampah di sini. Jadi simpan dan bawa pulang sampahmu.
Sepertinya terdengar klise, tapi inilah salah satu hal penting yang dapat kamu lakukan untuk menjaga alam tetap lestari, membuat potensi wisata tetap nyaman untuk dikunjungi. Seperti Curug Lawe dan Benowo yang kini mulai berbenah memberikan peringatan, peraturan,semakin bersih dan terawat.
Oh iya, di tengah perjalanan kamu bakal dapat kejutan menarik bila berada di kisaran pukul sebelas hingga dua belas siang.
VIDEO di sini >
4 komentar
Terimakasih atas infonya gan
ReplyDeletesungguh sangat menarik dan bermanfaat
salam kenal..
Keren banget gunung semirang, apalagi gak tahan liat air terjunnya jadi pingin ke sana
ReplyDeleteJauh ngga jalannya, mendaki banget ngga? hihihihi....
ReplyDeletejalannya gampang kok mba, kalau GPS benar, cuma 800meter.
Deletecukup untuk bikin hati adem liat pohon pohon gede