Wall Art, Nestcology

Sungguh dilema, “Mangan lemu, ra mangan kok gak kuru-kuru? Ya mending mangan!” Ucap Nuno Orange, penuh gairah berbagi cerita tentang Food enthusiast di Acara Ngobrol Bareng Blogger Semarang & BCA. Ternyata, lelaki gempal yang pandai meracik kata di radio Gadjahmada ini, doyan banget memotret makanan sebelum diemut, dikunyah dan ditelan. bahkan, telor ceplok pun tidak luput dari jepretannya.
Nah, bertempat di Nestcology, Jl. Tambora No 5A Semarang, para blogger dari Semarang dan sekitarnya diajak ngobrol santai tentang food enthusiast dan perkenalan aplikasi Sakuku dari BCA. Suasana di resto dengan desain interior yang tidak biasa ini sungguh unik dan instagramable, sob. Saya yang notabene tidak doyan swafoto, sampai foto dengan berbagai pose di tembok. Norma kesopanan saya mendadak pudar di tembok bergambar kuda, beruang, burung hantu dan hewan lainnya memakai apron dan baju chef yang sedang meracik makanan dan minuman. Di sebelah utara, di luar ruangan, pemandangan kota Semarang sungguh elok ketika malam tiba. Belum lagi diiringi lagu lama bernuansa jazz yang lembut, sungguh syahdu! cocok untuk makan malam bersama pasangan. Saya langsung sms ibu dari anak saya “bun, besok aku ajak ke sini”.

Kita kembali ngobrol bareng blogger Semarang!

Tepat, persis seperti yang lagi dibahas Nuno yaitu tentang makanan, kami para blogger disuguhkan macam-macam makanan yang mampu menggoyang lidah. Mulai dari sayur, buah, daging, ayam, ikan, kerang, roti, es krim bahkan jajanan Italy pun ada, semuanya dikemas demikian cantiknya untuk menggoyang lidah dan memuaskan hasrat di perut.

Saya pun menyesal, Saya merasa gagal sebagai food enthusiast pemula karena tidak bisa mencicipi semua makanan yang disuguhkan. Saya salah strategi dengan mencangkul nasi terlalu banyak, mengakibatkan saya kenyang di depan. Padahal masih banyak rupa makanan yang belum saya cicipi. Yang paling fatal adalah, saya belum memotret makanan tersebut. DAMN! sakitnya tuh di sini (nunjuk perut yang melembung) dan di sini (nepok jidat).

Sudah-sudah, FOKUS ke Nuno! Fokus!

Saya mengutip dan mempraktekan langsung cerita dari Nuno, "daripada lemes" saya menyimak ceritanya sambil menghabiskan sisa-sisa Spinach crusted salmon yaitu ikan salmon yang digoreng renyah pakai tepung, lalu dibalut dengan bayam yang dihaluskan. Eman-eman kalau dianggurin, masih ada 3 potong dengan kucuran saus manis. Aroma dan gurih rasanya gak nahan, sob. Hajar!

Nuno bercerita kalau selama jadi food enthusiast, dia sering diundang ke resto atau tempat makan untuk mengincip dan mereview makanan. Tentu tidak serta merta langsung diakui posisinya. Dia mulai membangun portofolio dan menunjukkan kalau dia adalah food enthusiast yang profesional dengan cara posting di sosmed, instagram dan mereviw di blognya. Hingga jadi seperti sekarang ini (makin cabi) #ehkeceplosan.

Sedikit tips untuk memulai jadi Food enthusiast yang sekiranya berhasil nyantol di ingatan saya:

1. Mulailah bergabung di group atau komunitas kuliner di kotamu supaya lebih diakui
2. Sebagai food enthusiast kita harus jujur, namun dikemas dengan bahasa yang halus dan cerdas
3. Kita juga gak harus keluar modal besar, cukup cari teman terus “tanggung renteng”, kalau bahasa gunungpati adalah “bantingan” “urunan” pesan banyak menu dan dibayar patungan. Banyak materi dan foto, tetapi gak keluar tekor di modal
4. Mulai bangun portofolio dengan sharing di sosial media, instagram dan blog
5. Jika diundang dan mendapati makanan yang tastenya tidak sesuai, sampaikan pada pemilik restoran, jangan dituliskan di blog. Hmmm ini agak aneh
6. Bikin caption yang menarik saat posting foto makanan, jangan kalah heboh sama statusnya Syahroni

“Foto dulu, baru makan” itu adalah ritual utama seorang food enthusiast, bakal merasa berdosa dan baper jika sampai terlupakan dan kelewatan. Nah, ini berkebalikan dengan saya. Saya sering khilaf dan tidak tahan kalau ada makanan di depan mata. Karena makanan bagi saya semuanya enak dan enak banget. Maka, mulai malam itu saya, bahwa saya bakal menjadi Blogger Incip-incip saja. SAH!

Standup Comedy Pengocok Perut

Yang bikin perut makin kenyang adalah hadirnya dua comic dari semarang yaitu @Gondrongg yang bergaya anak metal, selain rambutnya yang gondrong, suka lagu metal, dia juga pakai shampoo metal. Lalu standup dari republik ngapaker, @yogayayugo. Yoga berhasil mengocok perut dengan bahasa yang medok. Salah satu punchline yang berhasil membuat saya terpingkal adalah "pocong moshpit" lambeneeee! Bhahahaha.... ngapaknya bikin terbahak-bahak penghuni nestcology, terutama saya sendiri, blogger yang lain serius ngetwit. #ups.

Aplikasi SAKUKU

Di acara ini juga diberikan pengenalan dengan aplikasi Sakuku dari BCA. Yaitu sebuah aplikasi smartphone yang bisa digunakan sebagai pengganti dompet. “Karena kebanyakan anak muda sekarang, lebih lebih milih lupa bawa dompet daripada lupa bawa handphone” Ucap Mas Amin Laurent dari BCA di sesi terakhir acara.

Sakuku dibuat untuk menjadikan kegiatan hangout kamu makin all out. Jadi bayar belanjaan akan makin mudah dan menyenangkan. Selain itu kamu juga bisa membeli pulsa dengan sangat mudah. Bisa beli pulsa buat diri sendiri, teman/kerabat, atau bahkan minta dibeliin pulsa sama teman/kerabat yang sudah terdaftar di Sakuku.

Untuk Top up ke sakuku bisa dilakukan via ATM BCA, KlikBCA, & BCA mobile melalui menu transfer. Ada menu “Bayar Belanja” untuk membayar belanjaanmu di merchant sakuku. Sudah banyak merchant online yang bekerja sama dengan Sakuku seperti Bhinneka.Com, blibli.com, kaskus, rajagame dan merchat offline seperti alfamart dan masih banyak yang lain. BCA Sakuku

Kita juga bisa Transfer uang atau minta transfer ke teman Sakuku kamu (khusus untuk Sakuku Plus). Kita juga bisa isi pulsa sendiri atau pulsa temanmu. Kalau lagi bokek, kamu bisa minta isi pulsa ke teman yang memiliki akun Sakuku. Tapi awas ya, sob. Jangan ketipu sama SMS mama minta pulsa! .
Namun ketika saya install dan berhasil registrasi, menu yang aktif cuma 3 nih, Sob. Menu Transfer, Split Bill dan Tarik Tunai masih belum bisa diakses. Ternyata kita harus mengaktifkan dulu Sakuku Plus supaya bisa menikmati fitur lainnya bagi nasabah lain maupun non nasabah, cukup dengan input nomor kartu ATM kamu di aplikasi Sakuku bagi nasabah BCA atau jika belum menjadi nasabah BCA, kamu tinggal datang ke cabang BCA terdekat dengan membawa identitas diri. Bedanya dengan Sakuku Plus adalah di menu transfer, split bill, dan tarik tunai sudah bisa digunakan. Saldo maksimum Sakuku adalah Rp 1 juta, sedangkan Sakuku Plus bisa sampai Rp 5 juta.

Yang paling menarik menurut saya adalah fitur split bill, misalkan kita lagi makan bareng nih, sob. Daripada bayar sendiri sendiri kan lebih simple jika dibayarkan satu orang dulu, baru totalnya dibagi. Nah nanti total biaya akan displit oleh sakuku. Misalkan ada teman yang belum bayar, maka akan ketahuan siapa yang belum bayar untuk diingatkan bayar.

Choco Bomb, Nestcology

Dan acara pun ditutup dengan suguhan Choco Bomb yang meleleh di mulut. Yummy! lain waktu saya akan kemari lagi mencoba es krim dan kopinya. Ingat! Kalau sebagai food enthusiast atau blogger incip incip sekalipun, dahulukan foto sebelum makan! Dan jangan pura pura lupa bayar.